Kamis, 25 Februari 2016

SUKU SUNDA


SUKU SUNDA 

SEJARAH
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansekerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, berkilau, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289).


SISTEM KEPERCAYAAN
Pada saat ini sebagian besar masyarakat Sunda menganut agama Islam. Selain Islam juga terdapat penganut Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Dalam masyarakat Sunda mengenal tahap kehidupan seseorang yang ditandai dengan berbagai upacara dan selamatan, seperti: acara perkawinan, turun tanah, kelahiran, dan sunatan. Selamatan dipimpin oleh modin desa (guru ngaji) yang diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri juga dengan pembacaan surah al-Fatihah. Hidangan selamatan tidak jauh berbeda dengan adat Jawa, yaitu berupa tumpeng.

SENI TARI
Tari yang populer di Sunda adalah tari jaipong, yaitu paduan tari ketuk tilu dan tari gendong pencok. Seni tari merupakan salah satu daya tarik di tanah parahiyangan. Tari yang lain, yaitu tari kuncoran, tari kupukupu, dan tari rimlong.

SENI MUSIK
Alat musik tradisional Sunda adalah angklung, calung, kecapi, dan degung. Alat musik digunakan untuk mengiringi tembang dan kawih. Tembang adalah puisi yang diiringi kecapi dan suling. Kawih adalah lagu bebas yang diiringi dengan angklung dan calung.

SENI PERTUNJUKAN 
Pertunjukan yang paling terkenal di Sunda adalah wayang golek. Wayang golek adalah boneka kayu dengan penampilan yang sangat menarik dan atraktif.Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansekerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, berkilau, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289).




HAPPY AMANDA 
7H/18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar