Rabu, 24 Februari 2016

Suku Dayak



Suku Dayak
A. Sejarah Suku Dayak Kalimantan
  Secara bahasa, Dayak sebetulnya bukanlah nama sebuah suku. Yang disebut “Orang Dayak” dalam bahasa Kalimantan secara umum artinya adalah “Orang Pedalaman” yang jauh dari kehidupan kota.
  Dan ‘Orang Dayak’ itu tadi bukan dikhususkan untuk sebuah suku saja, akan tetapi terdapat bermacam-macam suku. Contohnya, Dayak Kenyah, Dayak Hiban, Dayak Tunjung, Dayak Bahau, Dayak Benua, Dayak Punan serta masih terdapat puluhan Uma (anak suku) yang tersebar di berbagai hutan di wilayah Kalimantan.
  Sebelum abad 20, secara keseluruhan Suku Dayak belum mengenal agama ‘samawi’, baik itu Islam maupun yang lainnya. Yang menjadi kepercayaan mereka hanyalah kepada leluhur, binatang-binatang, batu-batuan, serta isyarat alam yang mereka tafsirkan mirip seperti agama Hindu kuno.
  Dalam kehidupan sehari-harinya, mereka mempercayai macam-macam pantangan sesuai dengan ‘tanda’ dari alam.
  Mereka mempunyai pantangan untuk berbaur dengan kehidupan masyarakat dari suku lain. Sehingga mereka selalu hidup dengan dihantui rasa ketidaktenangan yang membuat mereka selalu berpindah-pindah, dari hutan satu ke hutan yang lainnya. Dari goa satu ke goa yang lainnya dan seterusnya.
  Dalam satu cerita, konon leluhur mereka ini berasal dari satu negeri yang bernama ‘Yunan’ di Cina. Mereka berasal dari satu keluarga kerajaan Cina yang kalah dalam peperangan dan pergi untuk mengamankan diri hingga sampailah di pulau Kalimantan.
  Mereka pun merasa aman untuk tinggal di Kalimantan. Walau sudah begitu, mereka masih memiliki trauma akibat kalah dalam peperangan sehingga mereka takut bertemu dengan kelompok masyarakat manapun.
  Mereka khawatir peperangan akan terulang kembali sehingga suku mereka bisa punah. Maka dari itu para leluhur mereka membuat pantangan untuk tidak menemui satupun kelompok yang berbeda dari kalangan mereka.

B. Macam-macam Adat Istiadat Suku Dayak Kalimantan

Meskipun sebagian Suku Dayak sudah mau berbaur dengan masyarakat umum, namun yang menjadi satu ciri khas mereka adalah mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat dari nenek moyang mereka terutama yang berhubungan dengan supranatural. Contoh-contoh adat istiadat Suku Dayak adalah:

1. Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan satu acara adat suku Dayak. Tiwah adalah ritual yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.Bagi suku Dayak, Upacara Tiwah adalah momen yang sangat sakral. Pada acara Tiwah ini, sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (Sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkandi tempatnya (Sandung).
 


2. Tari Kancet Papatai
Tari Kancet Papatai merupakan seni budaya dalam bentuk tari-tarian perang. Tari ini bercerita tentang seorang pahlawan suku Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuh. Tarian ini juga menggambarkan tentang keberanian para pria atau ajai suku Dayak Kenyah dalam berperang, mulai perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.
Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan para penari. Kancet Papatai diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik sampe.


3. Dunia mistik
Dunia supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak dulu menjadi ciri khas kebudayaan Dayak. Asal anda tahu saja, karena kegiatan supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia (kanibal) . Tetapi walaupun begitu suku Dayak bukanlah seperti itu, sebenarnya suku Dayak cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena.




C. Pakaian adat Suku dayak
Busana tradisional Adat Dayak adalah pakaian khas yang digunakan oleh Suku Dayak disaat mengadakan upacara adat, acara perkawina dan acara lainnya. Busana tradisional Dayak juga memiliki fungsi sebagai pemberian kasta dimana desain corak yang berbeda atau lebih menonjol dari corak yang dikenakan pada umumnya menandakan orang tersebut adalah keturunan bangsawan, contohnya adalah corak bergambar harimau. Suku Dayakmemiliki busana tradisional yang disebut sapei sapaq untuk kaum laki-laki dan ta'a untuk kaum perempuan


D. Rumah adat Suku Dayak
Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak


Ezra\7H\13


Tidak ada komentar:

Posting Komentar