Minggu, 06 Maret 2016

Suku Tengger


Suku Tengger















Suku Tengger (IPA: /tənggər/) adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Penduduk suku Tengger menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang. Suku Tengger merupakan sub suku Jawa menurut sensus BPS tahun 2010.


Asal Nama
Ada 3 teori yang menjelaskan asal nama Tengger:
·         Tengger berarti berdiri tegak atau berdiam tanpa gerak, yang melambangkan watak orang Tengger yang berbudi pekerti luhur, yang harus tercermin dalam segala aspek kehidupan.
·         Tengger bermakna pegunungan, yang sesuai dengan daerah kediaman suku Tengger.
·         Tengger berasal dari gabungan nama leluhur suku Tengger, yakni Rara Anteng dan Jaka Seger.


Agama
Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Penduduk suku Tengger diyakini merupakan keturunan langsung dari Kerajaan Majapahit. Nama Tengger berasal dari legenda Rara Anteng dan Jaka Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Rara An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Jaka Se-"ger".Perasaan sebagai satu saudara dan satu keturunan Rara Anteng-Jaka Seger inilah yang menyebabkan suku Tengger tidak menerapkan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya










Bagi suku Tengger, Gunung Bromo atau Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Upacara adat lain yang diamalkan masyarakat Tengger adalah unan-unan, leliwet, entas-entas, dll.

 Bahasa Tengger
Bahasa Tengger (terkadang disebut Bahasa Jawa Tengger) adalah bahasa yang digunakan Suku Tengger di kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru yang termasuk wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, danKabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Secara linguistik, bahasa Tengger termasuk rumpun bahasa Jawa dalam cabang rumpun bahasa Formosa (Paiwanik) dari rumpun bahasa Austronesia.
Beberapa orang menganggap bahasa Tengger adalah turunan bahasa Kawi dan banyak mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang sudah tak digunakan lagi dalam bahasa Jawa modern.
Contoh beberapa kata dalam bahasa Tengger adalah:
·         reang: aku, jika yang berbicara lelaki
·         isun : aku, jika yang berbicara perempuan
Apabila abjad a dalam bahasa Jawa modern dibaca O, di Tengger dibaca A

David Yovi W
7H/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar