Suku bali
1. sistem
kepercayaan/religi apa yang dianut masyarakat bali?
Masyarakat
Bali sebagian besar menganut agama Hindu- Bali. Mereka percaya adanya satu
Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas tiga wujud, yaitu:
1.
Brahmana : menciptakan;
2.
Wisnu : yang memelihara;
3.
Siwa : yang merusak.
Selain
itu hal-hal yang mereka anggap penting adalah sebagai berikut.
- Atman : roh yang abadi.
- Karmapala : buah dari setiap perbuatan.
- Purnabawa : kelahiran kembali jiwa.
Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura memiliki
sifat berbeda, sebagai berikut:
- Pura Besakih: sifatnya umum untuk semua golongan.
- Pura Desa (kayangan tiga): khusus untuk kelompok sosial setempat.
- Sanggah: khusus untuk leluhur.
2. Apa itu tanggalan hindu-bali?
anggalan
Jawa–Bali terdiri atas 30 wuku. Tiap wuku terdiri atas tujuh hari. Perayaan
yang didasarkan atas perhitungan penanggalan Jawa-Bali misalnya hari raya
Galungan dan Kuningan. Selain itu juga digunakan untuk upacara-upacara sebagai
berikut.
a)
Manusia yadnya, adalah upacara siklus hidup masa anak-anak sampai dewasa.
b) Dewa
yadnya, adalah upacara pada kuil-kuil umum dan keluarga.
c) Resi
yadnya, adalah upacara pentahbisan pendeta (mediksa).
d) Buta
yadnya, adalah upacara untuk kala dan buta yaitu roh-roh penunggu.
3.Apa
saja yang termasuk dalam kesenian suku bali?
1) Seni Bangunan
Seni
bangunan nampak pada bangunan candi yang banyak terdapat di Bali, seperti
Gapura Candi Bentar.
2) Seni
Tari
Tari
tradisional Bali antara lain tari sanghyang, tari barong, tari kecak, dan tari
gambuh. Tari modern antara lain tari tenun, tari nelayan, tari legong, dan tari
janger.
4.Pakaian daerah apa yang suku bali
pakai?
Pakaian daerah Bali sangat bervariasi, meskipun
bentuknya hampir sama. Masing-masing daerah memiliki ciri khas simbolik dan
ornamen yang didasarkan kepada kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur
penggunanya. Status sosial dari seseorang juga dapat diketahui berdasarkan
corakbusana dan ornamen perhiasan yang dipakai
Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:
a. Udeng (ikat kepala)
b. Kain kampuh
c. Umpal (selendang
pengikat)
d. Kain wastra (kemben)
e. Sabuk
f. Keris
g. Beragam ornamen
perhiasan
Sering pula dikenakan baju kemeja, jas dan alas
kaki sebagai pelengkap.
Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:
a. Gelung (sanggul)
b. Sesenteng (kemben
songket)
c. Kain wastra
d. Sabuk prada (stagen),
membelit pinggul dan dada
e. Selendang songket
bahu ke bawah
f. Kain tapih atau
sinjang, di sebelah dalam
g. Beragam ornamen
perhiasan
Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada,
dan alas kaki sebagai pelengkap.
5.bahasa apa yang biasanya
masyarakat bali pakai?
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa
Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan
trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi
masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa
Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya
lebih kasar, dan bahasa Bali Mojopahit yaitu bahasa yang pengucapannya lebih
halus.
6. Apa itu sistem ekonomi suku bali?
Sebagian
besar masyarakat Bali memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain padi,
pertanian yang lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Peternakan di Bali juga
maju, yaitu ternak babi dan sapi. Selain itu juga dikembangkan peternakan
kambing, kerbau, dan kuda.
- Perikanan: dikembangkan perikanan darat dan laut, perikanan laut terdapat di pinggir pantai. Para nelayan menggunakan jangkung (perahu penangkap ikan) untuk mencari ikan tongkol, udang, dan cumi-cumi.
- Di Bali juga banyak terdapat industri kerajinan, kerajinan yang dibuat meliputi: benda-benda anyaman, kain tenun, pabrik rokok, dan tekstil. Selain itu juga banyak perusahaan yang menjual jasa, seperti biro perjalanan, hotel, rumah makan, taksi, dan toko kesenian. Tempat usaha terbesar terdapat di Gianyar, Denpasar, dan Tabanan.
7.Apa itu sistem politik suku
bali?
Desa-desa di
Bali dibuat berdasarkan kesatuan tempat. Desa-desa di daerah pegunungan
mempunyai pola perkampungan memusat (banjar) yang dikepalai oleh khan boncor
(khong). Selain itu di Bali juga dikenal kuil desa yang disebut kayangan tiga.
Kesatuan organisasi lain yaitu subak dan seka. Subak merupakan organisasi
irigasi yang mempunyai kepala sendiri. Seka merupakan suatu organisasi yang bergerak
dalam lapangan kehidupan khusus. Seka berfungsi menyelenggarakan
upacara-upacara desa seperti: seka baris, seka truna, dan seka gong.
8.Rumah adat
apa yang biasanya masyarakat bali pakai?
Rumah Bali yang sesuai
dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata
letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat
Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang
harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu
pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa
disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan
berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya bangunan atau
arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran,
peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu
sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi.
Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol
ritual yang ditampilkan dalam patung.
9.Bagaimana system politik
suku bali?
Desa-desa di
Bali dibuat berdasarkan kesatuan tempat. Desa-desa di daerah pegunungan
mempunyai pola perkampungan memusat (banjar) yang dikepalai oleh khan boncor
(khong). Selain itu di Bali juga dikenal kuil desa yang disebut kayangan tiga.
Kesatuan organisasi lain yaitu subak dan seka. Subak merupakan organisasi
irigasi yang mempunyai kepala sendiri. Seka merupakan suatu organisasi yang
bergerak dalam lapangan kehidupan khusus. Seka berfungsi menyelenggarakan
upacara-upacara desa seperti: seka baris, seka truna, dan seka gong.
10.Bagaimana
system kekerabatan suku bali?
Dulu perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta. Wanita dari kasta tinggi
tidak boleh kawin dengan laki-laki kasta rendah, tetapi sekarang hal itu tidak
berlaku lagi. Perkawinan yang dianggap pantang adalah perkawinan saudara
perempuan suami dengan saudara laki-laki istri (mak dengan ngad). Hal itu akan
menimbulkan bencana (panes).
Cara memperoleh istri berdasarkan adat ada dua,
yaitu:
1.
memadik, ngindih: dengan cara meminang keluarga
gadis;
2.
mrangkat, ngrorod: dengan cara melarikan seorang
gadis.
Jesslyn
christabel R
7H/24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar